Luka Bedah dan Cara Pencegahan MARSI

Luka bedah adalah luka yang timbul akibat tindakan operasi medis. Meskipun operasi ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi kesehatan, luka bedah dapat menjadi pintu masuk bagi infeksi. Salah satu jenis infeksi yang dapat terjadi adalah Infeksi Situs Bedah yang Resisten terhadap Antibiotik, yang biasa disingkat sebagai MARSI (Medical Adhesive-Related Skin Injury). 

Apa itu MARSI? 

MARSI adalah infeksi yang terjadi di tempat luka bedah dan sulit diobati karena kebal terhadap berbagai jenis antibiotik. Infeksi ini bisa berdampak serius pada pasien, memperpanjang waktu pemulihan, bahkan bisa berujung fatal. Oleh karena itu, pencegahan MARSI sangat penting. 

MARSI sendiri merupakan kondisi yang menurunkan kualitas hidup pasien. Menurut observasi yang telah dilakukan Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), 32 dari 36 pasien (88,88%) yang mengalami MARSI merasakan nyeri atau sakit yang mengganggu, dan 6 di antaranya juga mengalami komplikasi infeksi. Mereka yang memiliki faktor risiko terkena MARSI adalah pasien lanjut usia, pasien pediatrik, pasien ICU, dan pasien yang telah menjalani pembedahan. 

Kenapa Pencegahan MARSI Penting? 

Dr. dr. Erwin Pradian, Sp.An, KIC, KAR, M.Kes, Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia (PERDICI) mengatakan, “Dalam survei sederhana yang kami lakukan pada 59 anggota PERDICI ditemukan tipe MARSI tertinggi pada pasien di ICU adalah dermatitis iritan kontak sebanyak 47,3%, dan dermatitis alergi sebanyak 30,9%.” Di ICU, masalah MARSI dan komplikasinya kerap ditemui. Pada jurnal penelitian menemukan bahwa prevalensi MARSI di ICU hingga 42%.  

 
 

Pencegahan MARSI memiliki dampak besar pada pasien yang menjalani operasi. Dalam beberapa kasus, infeksi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti abses, sepsis, atau bahkan amputasi. Pencegahan juga membantu mengurangi biaya perawatan kesehatan yang harus dikeluarkan oleh pasien dan rumah sakit. 

Faktor Risiko MARSI 

Masih sedikit rumah sakit yang memiliki Standard Operational Procedures (SOP) untuk MARSI. Dengan demikian, jelas bahwa konsensus MARSI ini sangat dibutuhkan di Indonesia, terutama untuk pasien risiko tinggi. 

 

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko MARSI meliputi: 

  • Kondisi kesehatan pasien 
  • Lama durasi operasi 
  • Kebersihan ruang operasi 
  • Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai 
  • Perawatan luka yang kurang baik 

Langkah-Langkah Pencegahan 

Kebersihan Tangan yang Baik 

Dokter dan petugas medis harus selalu mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan medis. Ini adalah langkah dasar dalam mencegah infeksi. 

Penggunaan Alat Steril 

Semua alat medis yang digunakan dalam operasi harus steril. Kebersihan alat-alat ini sangat penting untuk menghindari infeksi. 

Pemilihan Antibiotik yang Tepat 

Dokter harus memilih antibiotik yang tepat dan memberikannya sesuai dengan dosis yang direkomendasikan. Penggunaan antibiotik yang salah dapat meningkatkan risiko MARSI. 

Penggunaan Dressing yang Sesuai 

Gunakan yang steril dan sesuai dengan jenis luka bedah adalah langkah penting dalam pencegahan MARSI. 

Pantau Luka Secara Berkala 

Dokter harus memantau luka bedah secara berkala untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi secara dini. Tindakan cepat dapat mencegah infeksi menjadi lebih parah. 

Pentingnya Pendidikan Pasien 

Pasien juga memiliki peran dalam pencegahan MARSI. Mereka harus memahami perawatan luka yang diperlukan setelah operasi dan melaporkan tanda-tanda infeksi kepada dokter dengan segera. 

Dr. Tartila, Sp.A(K), dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan, “Kulit anak-anak cenderung masih rentan dan sensitif mengakibatkan berisiko tinggi terkena MARSI. Berdasarkan survei singkat Pediatric ICU (PICU) rumah sakit di Indonesia ditemukan MARSI sebesar 12% dari total 77 pasien”. 

Bagaimana Mengatasi MARSI Jika Sudah Terjadi? 

Jika pasien mengalami gejala MARSI, seperti kemerahan, pembengkakan, atau nyeri yang meningkat di area luka bedah, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan perawatan yang sesuai. 

Konsultasi dengan Dokter 

Jika Anda akan menjalani operasi atau memiliki luka bedah yang memerlukan perawatan, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda. Mereka dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang langkah-langkah pencegahan yang harus Anda ikuti. 

Kesimpulan 

Pencegahan MARSI adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan pasien yang menjalani operasi. Dengan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko infeksi yang berpotensi berbahaya ini. 

Pertanyaan Umum 

1. Apa yang dimaksud dengan MARSI? 

MARSI adalah singkatan dari Multidrug-Resistant Surgical Site Infection, yaitu infeksi yang terjadi di tempat luka bedah dan sulit diobati karena kebal terhadap berbagai jenis antibiotik. 

2. Bagaimana saya bisa memastikan luka bedah saya tidak terinfeksi MARSI? 

Anda dapat memastikannya dengan menjaga kebersihan luka, mengikuti petunjuk dokter, dan melaporkan tanda-tanda infeksi dengan segera. 

3. Apa tanda-tanda MARSI yang perlu diwaspadai? 

Tanda-tanda MARSI meliputi kemerahan, pembengkakan, nyeri yang meningkat di area luka bedah, dan keluarnya cairan berbau dari luka. 

4. Apakah semua luka bedah berisiko terkena MARSI? 

Tidak, risiko terkena MARSI tergantung pada faktor-faktor seperti kebersihan prosedur bedah dan perawatan pasca operasi. 

5. Apa peran antibiotik dalam pencegahan MARSI? 

Antibiotik dapat digunakan sebagai langkah pencegahan jika dokter menganggapnya perlu, tetapi penggunaannya harus sesuai dengan pedoman medis.